Langsung ke konten utama

Teknis Budidaya Tanaman Tomat

Teknis Budidaya Tanaman Tomat

Oleh: KRISMAN, S.P
KJF DPKP KABUPATEN GUNUNG MAS

Pendahuluan

Tomat (Lycopersiconesculentum Mil.) adalah komoditas hortikultura yang penting baik karena harganya yang cukup baik maupun penggunanya dalam konsumsi masyarakat. Tomat dapat ikonsumsi sebagai sayur atau buah segar maupun dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti saus tomat.

Secara umum tomat dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Tomat menghendaki tanah yang gembur, porus, subur dengan kemasaman tanah(pH) antara 5–6, curah hujan 750-1.250mm/tahun dan kelembaban relatif25%.

Teknis budidaya tomat dapat berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain tergantung kondisi lahan, ketinggian tempat, kondisi agroklimat, kebiasan dan kemampuan petani yang bersangkutan serta pembiayaan yang tersedia. Oleh karena penting sebelum mengusahakan tomat secara intensif harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas teknis atau penyuluh pertanian setempat, namun secara umum teknis budidaya tomat secara singkat dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Persiapan Lahan

Pilihlah  lahan yang gembur dan subur dengan pengairan yang baik. Pilih juga lahan yang sebelumnya tidak ditanami dengan tomat atau tanaman lain yang masih dalam satu famili Solanaceae seperti cabai, terong, tembakau atau kentang untuk memutus siklus organisme pengganggu tanaman (OPT).

Tanah diolah sempurna, apabila pH tanah rendah tambahkan kapur pertanian dengan takaran 150 kg per 1.000 meter persegi, disebar dan diaduk rata bersamaan dengan pengolahan tanah. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar120–160cm untuk barisan ganda dan 40-50cm untuk barisan tunggal. Diantara bedengan dibuat parit dengan lebar 20-30cm dengan kedalaman 30cm.

Pupuk dasar perludi berikan, biasanya terdiri dari 4kg Urea/ZA, 7,5kg TSP dan 4kg KCl untuk setiap1. 000meter persegi atau jika memakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) takaranya kurang lebih 20kg per 1000meterpersegi. Pupuk dasar dicampur merata dengan tanah diatas bedengan dan biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam. Lubang tanam dibuat dengan ukuran diameter kurang lebih10cm sedalam 15cm dengan jarak antar lubang tanam 60x80cm atau 60x50cm diatas bedengan.

Persemaian

Pilih benih tomat dari varietas unggul yang telah direkomendasikan. Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1, kemudian masukkan dalam polibag. Masukkan benih satu per satu dalam polibag dan tutup tipis dengan tanah halus.

Setelah benih berumur 8-10 hari, pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yang berisi campuran media tanam. Penyiraman dilakukan setiap hari(lihat kondisi tanah). Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan kelapangan.

Tanam

Tanam dilakukan pada saat bibit berumur 3–4 minggu dengan daun 5-6 helai. Tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari. Buka polibag terlebih dahulu, kemudian masukan bibit pada lubang tanam sampai batas pangkal batang, ditimbun dengan tanah dengan agak ditekan dan siram dengan air.

Untuk bibit yang mati, rusak atau pertumbuhannya tidak norma lakukan penyulaman maksimal sampai tanaman berumur 2 minggu setelah tanam (MST) dan lakukan pengairan/ penyiraman setap hari ampai tanaman tumbuh normal. Segera pasang ajir agar tidak merusak perakaran tanaman dengan ketinggian ajir 1–1,5 m.

Pemupukan Tanaman.

Pemupukan pertama dilakukan pada saat  tanaman berumur 1 MST dengan Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 dengan takaran 1-2 gram pertanaman. Pupuk diberikan 3 cm disekeliling tanaman, tutup kembali dengan tanah dan siram air. Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 MST dengan pupuk yang sama dengan takaran 5 gr, diberikan 5 cm sekeliling batang tanaman. Pemupukan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 4 MST dengan pupuk yang sama dengan takaran 7 gram pertanaman, diberikan 7 cm sekeliling tanaman. Pupuk organik cair dapat diaplikasikan setiap 7 hari sekali dengan cara disemprotkan dengan takaran sesuai rekomendasi.

Penyiangan dan Pembumbunan.

Penyiangan dan pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 28 hari setelah tanam (HST) bersamaan dengan penggemburan dan pemupukan susulan diikuti pengguludan tanaman. Penyiangan dan pembumbunan selanjutnya dilakukan pada saat tanaman berumur 40–45 HST.

Pengajiran

Untuk menopang tanaman agar tidak mudah roboh, tanaman yang telah mencapai ketinggian10–15cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan dilakukan kembali setiap tanaman bertambah tinggi kurang lebih 20 cm. Tanaman dikatdengan bentuk sepertiangka 8 dengan tali plastik (rafia/rumput jepang), sehingga tanaman tidak rusak tergesek oleh ajir.

PembuanganTunas/Perempelan.

Perempelan atau pembuangan tunas yang tidak produktif dilakukan setiap minggu dan hanya mempertahankan 3 cabang utama untuk setiap tanaman. Perempelan ini bertujuan untuk merangsang pembungaan pada saat tanaman berumur 32 HST. Sebaiknya perempelan dilakukan pada pagi hari agar luka cepat mengering sehingga tidak menjadi tempat masuknya penyakit.

Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Beberapa jenis OPT penting yang menyerang tanaman tomat antara lain Ulat buah (Helicopervaarmigera danHeliothissp.), Lalatbuah BrachtoceraatauDacussp.), Aphid,Trips, Nematoda, penyakit yang disebabkan oleh cendawan seperti layu fusarium, bercak daun, busuk daun dan Antraknosa.


Panen dan Pasca Panen.

Tomat dapat dipanen apabila kulit tomat telah berubah warna dari hijau menjadi kekuning-kuningan. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dengan interval panen antara 2-3 hari sekali. Setelah dipetik buah segera dimasukan ke wadah angkut dan letakkan ditempat yang teduh.


Sumber: Litbang Kementan





Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LPM DAN SINOPSIS

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) I.        JUDUL                                              :      PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS II.       TUJUAN                                            :      PETANI TERAMPIL MENGENDALIKAN                                                                                     HAMA KEONG MAS III.      METODE                                          :      CERAMAH DAN DISKUSI IV.     MEDIA                                              :      PETA SINGKAP, LEAFLET V.      ALAT BANTU                                  :      SPIDOL, KERTAS KARTON VI.     WAKTU                                             :      30 MENIT VII.    PELAKSANAAN KEGIATAN        : No. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit) Keterangan 1. Pendahuluan -        Memberikan salam -        Tujuan: Petani terampil mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi 5 ‘    PP memberikan s alam pembuk

PEMUPUKAN PADA TANAMAN PADI

Pemupukan merupakan faktor penting dalam pengelolaan budidaya tanaman padi, pemupukan bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah agar mampu menopang kebutuhan hara tanaman, mencegah terserang hama dan penyakit karena tanaman menjadi sehat, memperbaiki struktur tanah agar tanah mampu mengikat air, dan tanaman tumbuh optimal dengan hasil yang maksimal. Pada saat melakukan pemupukan yang perlu di ingat adalah tepat jenis, tepat cara, tepat waktu dan tepat ukuran. Agar pupuk yang sudah diaplikasikan ke lahan pertanian memberikan hasil yang baik. 1. Tepat jenis Tanaman memiliki dua fase pertumbuhan : vegetatif dan generatif. Khusus untuk tanaman padi fase vegetatif adalah perbanyakan anakan dan pertumbuhan akar. Sedangakan fase generatifnya adalah pada saat malai mulai muncul / proses pembungaan hingga pembentukan biji. Jenis pupuk diaplikasikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Jenis-jenis pupuk yang ada sekarang adalah : Urea, SP36, ZA, NPK, dan Petroganik (organik). Dal

BUDIDAYA BAWANG MERAH