Langsung ke konten utama

PERSIAPAN LAHAN DAN SISTEM TANAM PADI

PERSIAPAN LAHAN DAN SISTEM TANAM PADI

PERSIAPAN LAHAN DAN SISTEM TANAM PADI
PERSIAPAN LAHAN DAN SISTEM TANAM PADI

Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan dan produktifitas tanaman padi sawah. Produktifitas yang tinggi dapat dicapai apabila sejak awal pertumbuhannya, tanaman dapat memanfaatkan sumberdaya (air, karbondioksida, cahaya matahari, dan unsur hara) secara optimal. Pengolahan tanah dan sistem tanam merupakan komponen penting dan berpeluang dalam peningkatan produktifitas tanaman padi sawah.
Pengolahan tanah yang sempurna merupakan salah satu komponen teknologi dasar PTT padi sawah. Keuntungan dari pengolahan tanah yang sempurna diantaranya adalah :
1. Mempermudah penanaman (Transplanting)
2. Tersedianya media tumbuh yang baik sejak awal pertumbuhan
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan air
4. Menekan hilangnya unsur hara yang larut dalam air
5. Menekan pertumbuhan gulma
Pemanfaatan sumber daya yang tersedia dapat ditingkatkan melalui sistem tanam. Beberapa sistem tanam yang telah diterapkan di Bengkulu diantaranya adalah sistem tegel, jalur, tidak beraturan (acak), dan legowo. Sistem tanam Legowo merupakan salah satu komponen teknologi pilihan pada PTT Padi Sawah.
Keuntungan dari sistem tanam jajar legowo dibandingkan dengan sistem tegel adalah :
1. Mempermudah pemeliharaan tanaman
2. Menciptakan kondisi lingkungan yang tidak disukai oleh hama tikus
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya yang tersedia
4. Meningkatkan hasil / produktifitas
a. Pengolahan Tanah
pengolahan tanah merupakan setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat pesemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa hasil tanaman, dan memberantas gulma.
1. teknologi Tanpa Olah Tanah (TOT)
Perbedaan utama
2. Cuaca dan Iklim
Iklim adalah abstraksi dari keadaan cuaca dari suatu wilayah dalam jangka panjang. Oleh karena itu iklim hanya memberi gambaran umum tentang lingkungan di atas permukaan unit lahan pertanian. Curah hujan, radiasi matahari dan lama penyinaran, suhu udara, kelembaban nisbi dan angin adalah unsur cuaca yang menentukan pertumbuhan tanaman padi. Sedangkan tingkat produksi padi ditentukan oleh kemampuan petani dalam memanipulasi lingkungan tanah dan air sehingga proses biokimia tanaman berlangsung efisien dan efekti.
3. Sinar Matahari
Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang mempunyai hijau daun merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini menjadi bahan utama dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya matahari biasanya mempercepat proses pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan intensitas radiasi matahari dan memperpanjang masa pertumbuhan tanaman. Jika air cukup maka pertumbuhan dan produksi padi hampir seluruhnya ditentukan oleh suhu dan radiasi matahari.
Laju fotosintesis sangat ditentukan oleh intensitas sinar matahari yang sampai ke permukaan daun. Intensitas sinar matahari selama 45 – 30 hari sebelum panen menentukan pengisian malai dan hasil padi. Untuk memperoleh hasil padi yang tinggi, waktu tanam dapat diatur agar fase reprofuktif jatuh pada saat
4. Suhu Udara
Suhu udara merupakan faktor lingkungan yang penting karena berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan berperan hampir pada semua proses pertumbuhan. Suhu udara merupakan faktor penting dalam menentukan tempat dan waktu penanaman yang cocok, bahkan suhu udara dapat juga sebagai faktor penentu dari pusat-pusat produksi tanaman, misalnya kentang di daerah bersuhu rendah sebaliknya padi di daerah bersuhu tinggi.
Ditinjau dari klimatologi pertanian, suhu udara di Indonesia dapat berperan sebagai kendali pada usaha pengembangan tanaman padi di daerah-daerah yang mempunyai dataran tinggi. Sebagian besar padi unggul dapat berproduksi dengan baik sampai pada ketinggian 700 dpl.
5. Kelembaban Udara dan Angin
Kisaran kelembaban nisbi optimum untuk tanaman padi adalah 50 – 90 %. Di Indonesia dengan kondisi kelembaban nisbi tidak merupakan kendala usaha peningkatan produksi padi di dataran rendah, akan tetapi di dataran tinggi. Kelembaban > 95% dapat menyebabkan agregasi tepung sari, dan ini dapat mengganggu penyerbukan. Kelembaban tinggi secara tidak langsung menurunkan produksi padi, karena serangan penyakit Helminthosporium dan Pyricularia orizae.
Angin berpengaruh pada laju evapotranspirasi, disamping itu angin dengan kecepatan tinggi dapat mengganggu proses penyerbukan karena merusak endosperm akibat pergesekan.
b. Perubahan Iklim, Pemicu Ledakan Hama dan Penyakit Tanaman
Hingga saat ini belum ada penelitian komprehensif tentang hubungan perubahan iklim dan hama penyakit di lapangan. Namun, tanda-tanda di lapangan menunjukkan kaitan yang kuat antara masalah hama dan penyakit dengan perubahan iklim yang terajdi. Da;am tiga tahun belakangan terjadi beberapa perubahan persoalan hama dan penyakit di Indonesia, terkait peningkatan dan penurunan serangan hama/penyakit.
Pada kondisi ini hama – penyakit menjadi makin merusak, atau tingkat kerusakannya menjadi lebih besar. Penyakit yang meningkat tajam da;am tiga tahun terakhir adalah penyakit kresek pada padi yang disebebkan oleh bakteri Xanthormonas oryzae pv. Oryzae.

Oleh: KRISMAN, S.P (KJF BKP5K KABUPATEN GUNUNG MAS)

Sumber: HESDIANTO EKO MAREJA, S.P (CYBEREXTANTION DEPTAN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LPM DAN SINOPSIS

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) I.        JUDUL                                              :      PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS II.       TUJUAN                                            :      PETANI TERAMPIL MENGENDALIKAN                                                                                     HAMA KEONG MAS III.      METODE                                          :      CERAMAH DAN DISKUSI IV.     MEDIA                                              :      PETA SINGKAP, LEAFLET V.      ALAT BANTU                                  :      SPIDOL, KERTAS KARTON VI.     WAKTU                                             :      30 MENIT VII.    PELAKSANAAN KEGIATAN        : No. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit) Keterangan 1. Pendahuluan -        Memberikan salam -        Tujuan: Petani terampil mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi 5 ‘    PP memberikan s alam pembuk

PEMUPUKAN PADA TANAMAN PADI

Pemupukan merupakan faktor penting dalam pengelolaan budidaya tanaman padi, pemupukan bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah agar mampu menopang kebutuhan hara tanaman, mencegah terserang hama dan penyakit karena tanaman menjadi sehat, memperbaiki struktur tanah agar tanah mampu mengikat air, dan tanaman tumbuh optimal dengan hasil yang maksimal. Pada saat melakukan pemupukan yang perlu di ingat adalah tepat jenis, tepat cara, tepat waktu dan tepat ukuran. Agar pupuk yang sudah diaplikasikan ke lahan pertanian memberikan hasil yang baik. 1. Tepat jenis Tanaman memiliki dua fase pertumbuhan : vegetatif dan generatif. Khusus untuk tanaman padi fase vegetatif adalah perbanyakan anakan dan pertumbuhan akar. Sedangakan fase generatifnya adalah pada saat malai mulai muncul / proses pembungaan hingga pembentukan biji. Jenis pupuk diaplikasikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Jenis-jenis pupuk yang ada sekarang adalah : Urea, SP36, ZA, NPK, dan Petroganik (organik). Dal

BUDIDAYA BAWANG MERAH