Langsung ke konten utama

Cara Mempersiapkan Kegiatan Penyuluhan Pertanian

CARA MEMPERSIAPKAN KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

            Oleh : KRISMAN, S.P
          (KJF BKP5K Kab. Gunung Mas)



Memberikan penyuluhan kepada petani merupakan menu sehari‐hari yang tidak asing lagi bagi setiap petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL). Pelaksanaan penyuluhan dalam kenyataannya membutuhkan persiapan yang sungguh‐sungguh,agar tujuan perubahan perilaku petani dapat tercapai. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan penyuluhan agar sukses dan berhasil, tentunya persiapan kegiatan penyuluhan harus direncanakan dengan baik. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan, ada beberapa aspek persiapan yang harus diperhatikan oleh setiap PPL yang akan menyelenggarakan kegiatan penyuluhan.


1.        Identifikasi tujuan penyuluhan

Aspek pertama yang harus diperhatikan PPL sebelum melaksanakan penyuluhan adalah identifikasi tujuan kegiatan penyuluhan. Penentuan tujuan menjadi aspek utama,karena akan menentukan indikator keberhasilan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan. Penyuluhan dikatakan berhasil atau gagal tergantung dari ketercapaian tujuan ini. Dalam teori pembelajaran terdapat tiga ranah (wilayah) perubahan perilaku yang menjadi tujuan pembelajaran. Pertama ranah kognitif (pengetahuan) yakni perubahan perilaku dalam wilayah pengetahuan. Indikator yang bisa digunakan dalam hal ini misalnya ; dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti jadi mengerti, atau dari tidak paham menjadi paham. Materi yang termasuk dalam ranah ini biasanya materi penyuluhan yang bersifat informatif, berisi penerangan, dan penjelasan, serta uraian tentang suatu hal.

Ranah kedua adalah ranah affektif, yaitu perubahan perilaku pada sikap audiens (petani) terhadap materi (subject matter) yang sedang disuluhkan. Indikator yang dapat digunakan misalnya sejauhamana respon, sikap, minat, animo, daya tarik dan motivasi petani terhadap materi yang sedang disuluhkan. Materi penyuluhan yang termasuk dalam ranah affektif, biasanya materi penyuluhan yang berisi tentang introduction teknologi baru. Karena


1


diharapkan petani mau untuk menerima dan mau untuk melakukan adopsi teknologi baru tersebut.

Ranah yang ketiga adalah ranah psikomotor (keterampilan), yaitu perubahan perilaku pada aspek praktikal atau keterampilan (skill) tertentu. Indikator yang dapat digunakan misalnya sejauhmana petani mampu mempraktekan suatu tindakan dengan benar sesuai anjuran. Materi yang termasuk dalam ranah ini, biasanya yang berisikan tentang anjuran suatu metode,teknik,dan cara melakukan sesuatu.

Berdasarkan ketiga ranah tersebut, PPL diharapkan dapat menentukan terlebih dulu ranah mana yang akan menjadi tujuan kegiatan penyuluhan. Mengingat perubahan perilaku tidak dapat terjadi secara paralel (secara bersamaan) untuk ketiga ranah tersebut. Perubahan perilaku pada dasarnya bersifat evolutif dan bertingkat. Perubahan perilaku pada ranah psikomotor tidak akan terjadi tanpa tercapai perubahan perilaku pada ranah kognitif dan affektif terlebih dulu. Sebagai ilustrasi petani tidak akan mau melaksanakan tandur legowo, sebelum petani paham tentang legowo dan tertarik untuk mencoba tandur legowo.


2.        Penentuan kriteria dan instrumen evaluasi

Setelah tujuan kegiatan penyuluhan ditentukan selanjutnya PPL menentukan teknik evaluasi yang akan digunakan. Evaluasi yang digunakan dapat menerapkan evaluasi dengan test dan evaluasi non test, atau memilih salah satu dari keduanya. Jika evaluasi dengan test yang akan digunakan,maka instrumen test yang dipakai tergantung dari tujuan penyuluhan yang telah ditetapkan. Jika tujuan penyuluhan pada ranah kognitif,instrumen test yang dipakai dapat menggunakan test tertulis dengan membuat soal tulisan. Tipe soal yang digunakan bisa soal pilihan atau soal essay. Untuk ranah affektif sebaiknya menggunakan instrumen observasi (obeservasi personal dan kelompok) atau bisa juga menggunakan instrumen tanya jawab langsung. Sedangkan ranah psikomotor instrumen test yang digunakan biasanya yang dipakai adalah test unjuk kerja (performance test) dan penugasan.










2


Tabel.Teknik,Katagori dan Instrumen Test Evaluasi Kegiatan Penyuluhan

No
Teknik Evaluasi
Katagori Test

Instrumen Test





1
Test
Test Tertulis
1.
Soal tertutup (pilihan ganda/benar‐salah)








2.
Soal Terbuka (essay)







Test Non Tertulis
1.
Test unjuk kerja (performance test)








2.
Tanya jawab








3.
Penugasan




2
Non Test
Observasi langsung (pengamatan)






Dalam mengidentifikasi keberhasilan kegiatan penyuluhan maka aspek evaluasi merupakan sebuah keniscayaan. Untuk melakukan evaluasi penyuluhan, seyogianya PPL harus mengadakan test terhadap audiens (petani). Karena inti dari suatu kegiatan evaluasi adalah pelaksanaan test.


3.        Penentuan metode dan media penyuluhan

Tahap berikutnya setelah menentukan teknik dan instrumen evaluasi adalah menentukan metode dan menyusun media penyuluhan. Prinsip dalam pelaksanaan metode penyuluhan adalah tidak ada satu metode yang paling baik. Metode penyuluhan yang efektif adalah yang mengkombinasikan beberapa metode dalam penyelenggaraan suatu kegiatan penyuluhan. Semakin beragam metode yang digunakan semakin efektif kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan. Setidaknya ada 10 metode yang dapat dikombinasikan dalam melakukan kegiatan penyuluhan diantaranya :

1.      Ceramah (monolog)

2.      Diskusi (tanya jawab)

3.      Lokakarya

4.      Studi banding

5.      Praktek langsung

6.      Demonstrasi cara (teknik)

7.      Demonstrasi plot (farm,area)

8.      Tugas kelompok

9.      Tugas mandiri

10.   Pengamatan langsung





3


Pentingnya mengkombinasikan berbagai metode penyuluhan adalah untuk meningkatkan keterlibatan alat indera, sehingga dapat menstimulus proses perubahan perilaku pada diri petani.

Tidak kalah penting dengan metode, media yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan sangat penting untuk diperhatikan. Media penyuluhan yang baik adalah media yang mampu menyampaikan pesan materi penyuluhan secara atraktif,efisien, dan efektif. Jenis media yang digunakan dapat bersifat visual,audio, dan audio visual. Pemilihan media juga sangat dipengaruhi oleh sasaran audiens,apakah personal atau massal. Berikut adalah beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam penyuluhan.

Tabel.Jenis‐jenis Media Kegiatan Penyuluhan

No
Jenis Media
Klasifikasi
Sasaran Audiens
1
Kliping (potongan gambar)
visual
Personal/ massal
2
Brosur
visual
personal
3
Booklet
visual
personal
4
Leaflet
visual
personal
5
Poster
visual
massal
6
Slide
visual
massal
7
Flow cart (diagram alir)
visual
massal
8
Flip cart (peta singkap)
visual
massal
9
Picture (gambar)
visual
massal
10
Majalah dinding
visual
massal
11
Rekaman gambar bergerak (video)
audio visual
massal
12
Sound slide
audio visual
massal


Keampuhan dalam memilih media, dicirikan dengan sejauhmana media tersebut dapat menarik perhatian sasarannya. Oleh karena itu pembuatan media harus didesain semenarik mungkin,sederhana,dan jelas.


4.        Persiapan administrasi penyuluhan

Aspek terakhir yang perlu dilaksanakan dalam persiapan kegiatan penyuluhan adalah menyiapkan kelengkapan administrasi penyuluhan. Beberapa berkas dokumen yang harus dipersiapkan diantaranya ; daftar hadir peserta, resume materi, dan Lembar Persiapan Menyuluh (LPM). LPM adalah rencana desain kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk setiap kali sesi pertemuan. Komponen yang terdapat dalam LPM diantaranya :

4


a.      Judul materi

b.      Tujuan instruksional umum (TIU)

c.       Kriteria audiens

d.      Jenis media yang digunakan

e.      Metode yang digunakan

f.       Alokasi waktu (durasi pertemuan)

g.      Deskripsi kegiatan penyuluhan

h.      Lokasi kegiatan

i.        Waktu dan tanggal pelaksanaan

j.        Nama fasilitator.

Pentingnya  menyusun  LPM  adalah  sebagai  acuan  dalam    melaksanakan  kegiatan

penyuluhan. Sehingga penyuluhan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana, tepat sasaran dan tepat tujuan.

Sumber: Dandan Hendayana,SP (PPL Koordinator Kec.Cijati – Cianjur)(bahan bacaan : dari berbagai sumber).




































5


CONTOH :





LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)







MATERI TEKNIS








Judul
:
Mengenal lebih dekat 11 (sebelas) komponen PTT padi sawah








TIK
:

Tanpa memperhitungkan urutan, petani mampu menyebutkan   kesebelas komponen




PTT padi sawah dengan benar










Audiens
:

1.Petani Pemilik





2.Petani Penggarap





3.Petani pemilik dan penggarap










Media
:

Peta Singkap









Metode
:
ceramah dan tanya jawab











Alokasi waktu
:

90 Menit













1.




10 Menit

Pembukaan

2.




5 Menit

Pengisian pre test

3.




40 Menit

Pembahasan

4.




20 Menit

Tanya Jawab

5.




10 Menit

Kesimpulan

6.




5 Menit

Pengisian Post Test










Kegiatan Penyuluhan














Kegiatan Awal
10

Pembukaan



menit
Apersepsi , pengantar materi PTT padi sawah













Kegiatan Inti
40

Yang dimaksud dengan sebelas komponen PTT padi sawah diantaranya adalah


menit
sebagai berikut :












1.
Menggunakan benih unggul /berlabel contohnya benih varietas Ciherang,






Mekongga, Cigeulis dan Situ bagendit.






2.
Benih bermutu (kemurnian dan daya kecambah tinggi spesifik lokasi)





3.
Tanam bibit muda , yaitu bibit umur 7-17 hari setelah sebar





4.
Jumlah bibit 1-3 batang perlubang dan sistem tanam jajar legowo 2 : 1, 4 :






1, jarak tanam 50x25x12,5 cm, arah penanaman sesuai dengan arah






datangnya sinar matahari






5.
Pemupukan N berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD), pengukuran






dimulai pada saat tanam






6.
Pemupukan P dan K berdasarkan status hara tanah, PUTS, dilakukan






pada saat lahan setelah panen/sebelum ditanami.





7.
Bahan organik (kompos jerami 5 ton/ha atau pupuk kandang 2 ton/ha),






diberikan pada saat pengolahan tanah.






8.
Pengairan berselang (intermitten + irrigation), yaitu pengairan diatur











6






secara berselang misalnya 2 hari lahan diairi 2 hari lahan dikeringkan.



9.
Pengendalian gulma secara terpadu



10.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu



11.
Panen dan pasca panen,




Panen dilakukan apabila telah memenuhi kriteria pemanenan diantaranya




yaitu  umur  telah  mencapai  100-120  hari  setelah  tanam,  bulir  telah




berwarna kuning. Alat yang digunakan untuk mengurangi lossis atau




kehilangan  hasil  yaitu  dengan  menggunakan  sabit  bergerigi  untuk




mengurangi goyangan sehingga bulir tidak jatuh juga alas atau terpal yang




lebar dengan ukuran 8 x 8 m dan pada saat perontokan di pasang tirai




agar bulir tertahan tidak lepas atau menggunakan alat khusus perontok




padi.




Pasca panen yaitu penanganan setelah pemanenan diantaranya ; (a).




Penjemuran  (lantai  terbuka,  terpal),  (b).  Pengemasan  menggunakan




karung  plastik  dengan  kapasitas  50  kg/karung  (c).  Pengepakan




(penyusunan  di  dalam  gudang),  dan  (d).  Penyimpanan  (gudang




penyimpanan harus memnuhi persyaratan diantaranya sirkulasi udara




normal, diberi alas kayu agar tidak lembab)





Kegiatan Penutup
10
Menayakan kembali pada petani tentang materi yang sudah diberikan


menit
Bertanya langsung






Membuat kesimpulan





Lokasi /Tempat
:
Rumah Bpk. GUNAWAN





Waktu pelaksanaan
:
15.30 – 17.00 wib





Tanggal pelaksanaan
:
3 Maret 2016





Fasilitator
:
KRISMAN, S.P



























7








LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)







MATERI BENAH KELOMPOK









Judul
:
Mengenal beberapa jenis buku kerja kelompok tani.








TIK
:
Tanpa memperhitungkan urutan, petani mampu menyebutkan beberapa jenis buku kerja




kelompok tani dengan benar










Audiens
:

1.Petani Pemilik





2.Petani Penggarap





3.Petani pemilik dan penggarap









Media
:
Alat bantu buku kerja









Metode
:
ceramah dan tanya jawab











Alokasi waktu
:

90 Menit













1.




10 Menit

Pembukaan

2.




5 Menit

Pengisian pre test

3.




40 Menit

Pembahasan

4.




20 Menit

Tanya Jawab

5.




10 Menit

Kesimpulan

6.




5 Menit

Pengisian Post Test










Kegiatan Penyuluhan














Awal
10

Pembukaan



menit
Apersepsi , pengantar













Inti
40

Pentingnya bagi kelompok untuk memperlengkapi dengan buku-buku kerja dan


menit
buku administrasi kelompok, yang meliputi :












-
Buku kegiatan






-
Buku tamu






-
Buku kas






-
Buku simpanan






-
Buku pinjaman






-
Buku notulen rapat






-   Buku daftar hadir rapat






-
Buku inventaris






-
Buku jadwal kegiatan






Manfaat adanya buku kerja ini bagi kelompok sangat membantu dalam mengelola





dan mengatur administrasi serta dokumentasi kegiatan yang dianggap penting.





Serta dapat menjadi salah satu ciri bahwa kelompok jika mempunyai buku kerja





yang lengkap, adalah kelompok yang sudah baik dan bagus.





Sedangkan tujuan dengan adanya buku kerja dan administrasi yang lengkap dapat





memenuhi kebutuhan kelompok akan keperluan data-data dan arsip-arsip kegiatan











8





yang sudah dilaksanakan. Serta untuk mencatat setiap perencanaan kegiatan yang



akan dilaksanakan.





Penutup
10
Menayakan kembali pada petani tentang materi yang sudah diberikan


menit
Bertanya langsung






Membuat kesimpulan





Lokasi /Tempat
:
BP3K Tewah





Waktu pelaksanaan
:
09.00 – 10.30 wib





Tanggal pelaksanaan
:
4 April 2016





Fasilitator
:
KRISMAN, S.P





















































9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LPM DAN SINOPSIS

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) I.        JUDUL                                              :      PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS II.       TUJUAN                                            :      PETANI TERAMPIL MENGENDALIKAN                                                                                     HAMA KEONG MAS III.      METODE                                          :      CERAMAH DAN DISKUSI IV.     MEDIA                                              :      PETA SINGKAP, LEAFLET V.      ALAT BANTU                                  :      SPIDOL, KERTAS KARTON VI.     WAKTU                                             :      30 MENIT VII.    PELAKSANAAN KEGIATAN        : No. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit) Keterangan 1. Pendahuluan -        Memberikan salam -        Tujuan: Petani terampil mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi 5 ‘    PP memberikan s alam pembuk

PEMUPUKAN PADA TANAMAN PADI

Pemupukan merupakan faktor penting dalam pengelolaan budidaya tanaman padi, pemupukan bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah agar mampu menopang kebutuhan hara tanaman, mencegah terserang hama dan penyakit karena tanaman menjadi sehat, memperbaiki struktur tanah agar tanah mampu mengikat air, dan tanaman tumbuh optimal dengan hasil yang maksimal. Pada saat melakukan pemupukan yang perlu di ingat adalah tepat jenis, tepat cara, tepat waktu dan tepat ukuran. Agar pupuk yang sudah diaplikasikan ke lahan pertanian memberikan hasil yang baik. 1. Tepat jenis Tanaman memiliki dua fase pertumbuhan : vegetatif dan generatif. Khusus untuk tanaman padi fase vegetatif adalah perbanyakan anakan dan pertumbuhan akar. Sedangakan fase generatifnya adalah pada saat malai mulai muncul / proses pembungaan hingga pembentukan biji. Jenis pupuk diaplikasikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Jenis-jenis pupuk yang ada sekarang adalah : Urea, SP36, ZA, NPK, dan Petroganik (organik). Dal

BUDIDAYA BAWANG MERAH