Langsung ke konten utama

CONTOH LPM DAN SINOPSIS

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH
(LPM)

I.        JUDUL                                              :      PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS
II.       TUJUAN                                            :      PETANI TERAMPIL MENGENDALIKAN
                                                                                    HAMA KEONG MAS
III.      METODE                                          :      CERAMAH DAN DISKUSI
IV.     MEDIA                                              :      PETA SINGKAP, LEAFLET
V.      ALAT BANTU                                  :      SPIDOL, KERTAS KARTON
VI.     WAKTU                                             :      30 MENIT

VII.    PELAKSANAAN KEGIATAN        :


No.
Pokok Kegiatan
Uraian Kegiatan
Waktu
(menit)
Keterangan
1.
Pendahuluan
-       Memberikan salam
-       Tujuan: Petani terampil mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi
5 ‘
   PP memberikan salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang difokuskan pada materi yang dipelajari.
   Menjelaskan kepada sasaran suluh tentang tujuan diadakannya penyuluhan dan hasil yang akan dicapai.
2.
Isi / Materi
1.    Menjelaskan tentang hama keong mas:
-   Gejala serangan
-   Pengendalian

2.    Tanya jawab
20’
-       PP menjelaskan tentang hama keong dengan meggunakan peta singkap
-       Peserta aktif menyampaikan pendapat dan membahas hal – hal yang blm dipahami.
3.
Pengakhiran
1. Evaluasi
2. Kesimpulan
3. Penutup
5’
Melemparkan pertanyaan – pertanyaan kepada petani tentang cara pengendalian hama keong mas.
Menyimpulkan hasil pertemuan pada kegiatan penyuluhan tersebut.
Sebelum ditutup bagikan leaflet untuk membantu mengingat kembali yang telah dipelajari
Mengakhiri dengan memberikan salam penutup kepada seluruh petani yang hadir.




                                                   Sungai Batang Ilir,  10 Nopember 2014
                                                     Penyuluh


                                                                                         KRISMAN, SP




SINOPSIS
PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS


1. Pendahuluan
Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) diperkenalkan ke Asia pada tahun 1980an dari Amerika Selatan sebagai makanan potensial bagi manusia. Sayangnya, kemudian keong mas menjadi hama utama padi yang menyebar ke Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman padi salah satu faktor penghambatnya adanya organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menyerang tanaman padi. OPT utama pada padi antara lain tikus, penggerek batang, WBC, Tungro, BLB, dan keong mas. Di wilayah DIY keberadaan hama keong mas belum mengkhawatirkan tetapi bila hama tersebut tidak dikendalikan secara baik dan benar maka akan berpotensi menjadi hama utama, seperti terjadi di wilayah yang lain yang hampir tiap tahun terjadi permasalahan hama keong mas.
Keong mas selain warnanya sangat menarik, nilai gizinya cukup tinggi yang tiap 100 gram mengandung kalori sebanyak 64 kkal, protein sebanyak 12 gram, karbohidrat sebanyak 2 gram, lemak sebanyak 1 gram, dan sejumlah mineral seperti besi, fosfor dan kalsium.

2.         Gejala Serangan
Keong mas memakan tanaman padi muda serta dapat menghancurkan tanaman pada saat pertumbuhan awal. Gejala serangan keong mas pada tanaman padi
1.    Bibit hilang
2.    Daunnya terpotong dan mengapung
3.    Terpotong batang
4.    Berkurangnya tanaman yang tegak/bertahan
5.    Jarang atau tidak meratanya ketahanan tanaman

3. pengendalian
Bagaimana Mengendalikan Keong Mas?
•   Semut merah memakan telur keong, sedangkan bebek (dan kadang-kadang tikus) memakan keong muda. Bebek ditempatkan di sawah selama persiapan lahan tahap akhir atau setelah tanaman tumbuh cukup besar (misalnya 30-35 hari setelah tanam); keong dapat dipanen, dimasak serta dimakan.
•   Pemungutan: Pungut keong dan hancurkan telurnya. Hal ini paling baik dilakukan di pagi dan sore hari ketika keong berada pada keadaan aktif. Tempatkan tongkat bambu untuk menarik keong dewasa agar meletakkan telurnya.
•   Penggunaan umpan: Tempatkan dedaunan yang menarik perhatian keong agar membuat pemungutan keong lebih mudah (tanaman yang memungkinkan adalah: pisang dan pepaya).
•   Pengelolaan air: Keong bersifat aktif pada air yang menggenang/diam dan karenanya, perataan tanah dan pengeringan sawah yang baik dapat membantu mengurangi kerusakan. Saluran – saluran kecil (misalnya, lebar 15-25 cm dan dalam 5 cm) juga dapat dibuat, setelah persiapan lahan tahap akhir. Buat saluran-saluran kecil dengan menarik kantung berisi benda berat dengan interval 10-15 m atau di sekitar sudut-sudut sawah. Saluran-saluran kecil ini memudahkan pengeringan dan bertindak sebagai titik fokus untuk mengumpulkan keong atau membunuh keong secara manual dengan lebih mudah. Apabila pengendalian air baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan hingga stadia anakan (misalnya, 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari pertama untuk tabela).
•   Pengunaan tanaman beracun: Tempatkan tanaman beracun (misalnya daun Monochoria vaginalis, daun tembakau, dan daun Kalamansi pada bidang-bidang sawah atau di saluran –saluran kecil.
•   Pencegahan masuk ke sawah: Tempatkan penyaring dari kawat atau anyaman bambu pada saluran keluar dan masuk irigasi utama untuk mencegah masuknya keong. Bagaimanapun, manfaat dari tindakan ini agak terbatas karena kebanyakan keong mengubur dirinya sendiri dan “hibernasi” di sawah ketika tanah mengering.
•   Tanam pindah: Tanam bibit-bibit yang sehat dengan anakan yang sehat. Terkadang, tanam pindah dapat ditunda (misalnya bibit berumur 25 - 30 versus 12-15 hari), atau tanam bibit ganda per rumpun.
•   Pengendalian secara kimia seperti pestisida yang berbahan aktif niclos amida dan deris ungkin dibutuhkan bila praktek-praktek lainnya gagal. Cek produk-produk yang tersedia secara lokal yang memiliki kadar racun rendah terhadap manusia dan lingkungan. Pertimbangkan untuk menggunakan produk-produk untuk tempat – tempat rendah dan kanal-kanal kecil, bukan ke seluruh bidang sawah. Selalu pastikan penggunaan yang aman.
Aplikasi pestisida dilakukan di sawah yang tergenang, di caren, atau di cekungan-cekungan yang ada airnya tempat keong mas berkumpul.



                                        Sungai Batang Ilir,  10 Nopember 2014
                                                Penyuluh


                                                                                         KRISMAN, SP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMUPUKAN PADA TANAMAN PADI

Pemupukan merupakan faktor penting dalam pengelolaan budidaya tanaman padi, pemupukan bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah agar mampu menopang kebutuhan hara tanaman, mencegah terserang hama dan penyakit karena tanaman menjadi sehat, memperbaiki struktur tanah agar tanah mampu mengikat air, dan tanaman tumbuh optimal dengan hasil yang maksimal. Pada saat melakukan pemupukan yang perlu di ingat adalah tepat jenis, tepat cara, tepat waktu dan tepat ukuran. Agar pupuk yang sudah diaplikasikan ke lahan pertanian memberikan hasil yang baik. 1. Tepat jenis Tanaman memiliki dua fase pertumbuhan : vegetatif dan generatif. Khusus untuk tanaman padi fase vegetatif adalah perbanyakan anakan dan pertumbuhan akar. Sedangakan fase generatifnya adalah pada saat malai mulai muncul / proses pembungaan hingga pembentukan biji. Jenis pupuk diaplikasikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Jenis-jenis pupuk yang ada sekarang adalah : Urea, SP36, ZA, NPK, dan Petroganik (organik). Dal

BUDIDAYA BAWANG MERAH