Potensi dan manfaat ubi jalar sebagai bahan pangan alternatif sangatlah besar, terutama bagi upaya peningkatan gizi manusia, dan ketahanan pangan khususnya di daerah pedesaaan. Menurut World Health Organization (WHO), kandungan kalsium ubi jalar lebih tinggi dibanding beras, jagung, terigu maupun sorghum. Kandungan vitamin A pada ubi jalar merah sebanyak empat kali dari wortel, sehingga baik untuk pencegahan kebutaan. Selain itu ubi jalar memiliki kandungan zat besi, magnesium, vitamin B6, vitamin C, vitamin D, potassium, anti oksidan dan kandungan kadar gula yang rendah.
Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dapat dikembangbiakan dengan mudah menggunakan stek pucuk/batang, umbi, dan biji. Stek pucuk/batang paling efisien digunakan untuk tujuan produksi (komersial). Bahan perbanyakan tanaman ubijalar berupa stek paling cocok untuk tujuan produksi umbi. Pertumbuhan tanaman ubijalar asal stek pucuk/batang lebih seragam, selain itu kemampuan untuk menghasilkan umbi relatif lebih baik jika dibandingkan dengan stek dari umbi atau biji. Stek dapat diambil dari tanaman produksi yaitu tanaman yang dibudidayakan untuk memproduksi umbi atau dari tanaman persemaian yang khusus ditanam untuk menghasilkan stek.
STEK BERASAL DARI TANAMAN PRODUKSI
Stek dapat mulai diambil ketika tanaman berumur antara 2−3 bulan, yaitu ketika laju pertumbuhan tanaman kuat dan cepat. Jumlah stek yang diambil dari masing-masing tanaman muda cukup satu atau dua saja agar tidak berpengaruh terhadap penurunan hasil dan kualitas umbi. Apabila jumlah stek yang diambil terlalu banyak, maka hasil umbi akan berkurang. Interval pengambilan stek dapat dilakukan setiap dua minggu, tergantung pada macam varietas yang dibudidayakan.
STEK BERASAL DARI PERSEMAIAN (PEMBIBITAN)
Pembibitan dilakukan pada lahan yang sudah diolah dan dibentuk bedengan-bedengan dengan lebar 1 m. Bahan tanam yang disemai berupa stek pucuk sepanjang 20−30 cm. Penggunaan stek mini (1−3 ruas) dapat dilakukan jika ketersediaan stek terbatas. Pada saat memotong, gunakan pisau atau gunting yang bersih dan tajam. Jarak tanam pembibitan 10 x 20 cm. Stek ditanam tegak yaitu satu ruas dibenamkan ke dalam tanah. Bedengan pembibitan disiram dua kali sehari untuk menjaga kelembaban.
Panen stek pada bedengan pembibitan dapat dimulai setelah tanaman persemaian berumur 3−4 minggu. Pada umur tersebut stek pertama sudah cukup panjang. Stek batang dipotong 5 cm di atas permukaan tanah, dengan meninggalkan beberapa ruas untuk memastikan pertumbuhan tunas berikutnya yang akan dapat dipanen lagi setelah 4 minggu.
PERSYARATAN STEK YANG BAIK
1. Stek berasal dari varietas atau klon unggul. Contoh: Varietas Antin-1, Antin-2, Antin-3, Beta-1, Beta-2, dan Beta-3.
2. Umur tanaman induk yang ideal tidak lebih dari 3 bulan. Stek dari tanaman muda (berumur 6 bulan berpeluang memunculkan sifat asli tanaman ubijalar, yaitu menjalar.
3. Stek yang mempunyai pucuk adalah bahan tanam terbaik. Stek yang memiliki pucuk lebih cepat beradaptasi pada lingkungan tumbuhnya jika dibandingkan dengan stek kedua atau ketiga tanpa pucuk. Jika kelembaban lahan optimal, stek yang memiliki pucuk dapat segera melanjutkan pertumbuhannya, sedangkan stek batang bagian kedua atau ketiga tanpa pucuk, lebih dulu membentuk tunas baru dari mata tunas yang terdapat pada buku ruas batang
4. Pertumbuhan tanaman induk sehat dan normal. Stek sehat dapat diidentifikasi dengan melihat vigor tanaman induk yang kuat, sehat, pertumbuhan tanaman normal, tidak terlalu subur atau kurus, serta bebas dari serangan hama dan penyakit. Dari stek yang demikian memungkinkan tanaman untuk memberikan hasil tertinggi. Beberapa perlakuan bibit dapat dilakukan untuk mengendalikan perkembangan hama boleng dan penyakit kudis. Untuk mengendalikan hama boleng, stek direndam dalam larutan insektisida misalnya Diazinon, sedangkan untuk penyakit kudis, stek direndam dalam larutan fungisida seperti Dithane M-45 selama 5 menit.
5. Kondisi stek pada saat ditanam masih segar. Stek yang baru dipanen dapat langsung ditanam, dapat pula disimpan pada tempat yang teduh selama 1−2 hari atau 3−4 hari untuk menumbuhkan akar agar stek lebih toleran terhadap kondisi stress pada saat penanaman.
TEKNIK MEMANEN STEK
- Siapkan alat pemotong stek (pisau atau gunting) yang tajam dan bersih
- Potong stek dengan ukuran panjang antara 20−30 cm (minimal 7 ruas)
- Stek yang telah terkumpul disatukan dalam satu ikatan. Tiap ikatan berisi sekitar 100 stek dan diberi label nama varietas dan tanggal panen.
Oleh: Krisman, SP (Penyuluh Pertanian Muda Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas)
test
BalasHapusIONQQ**COM
BalasHapusagen terbesar dan terpercaya di indonesia
segera daftar dan bergabung bersama kami.
Whatshapp : +85515373217 :-*