Langsung ke konten utama

PEMUPUKAN TANAMAN CABAI RAWIT

Pendahuluan
Cabai merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia karena dapat memengaruhi tingkat inflasi akibat fluktuasi harga yang sering terjadi dipasaran. Kegagalan usaha tani cabai umumnya disebabkan oleh kesalahan penentuan waktu tanam, budidaya petani konvensional, serta pengendalian hama penyakit yang tidak tepat. 
Cabai rawit atau  cabai  kecil  (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun),  dapat  hidup sampai  2-3  tahun  apabila  dipelihara  dengan   baik dan kebutuhan haranya tercukupi.  Terdapat  beberapa macam cabai rawit antara lain rawit  kecil,  sedang  dan besar. Umumnya cabai rawit kecil rasanya sangat pedas. Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat. Budidaya cabai rawit  secara  umum  tidak berbeda nyata dengan  budidaya  cabai  merah.  Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan pemupukannya. Karena umurnya yang panjang, pemupukannya lebih banyak. Umumnya tanaman  cabai rawit lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.
Cabai rawit dapat ditanam di dataran  rendah  maupun di dataran tinggi, namun tanaman ini lebih cocok ditanam di ketinggian antara 0-500 m dpl. Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh  berbeda  namun waktu  panennya  lebih  panjang.    Tanaman   ini menghendaki  tanah  gembur,  kaya  akan  bahan   organik dan pH netral (6-7).
Sukses Budidaya Cabai Rawit Dengan PTT
Pengelolaan Tanaman Terpadu merupakan suatu pendekatan budidaya tanaman yang berdasarkan pada keseimbangan ekonomi dan ekologi, dengan tujuan utamanya adalah meraih keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, antara proses alami dan teknologi, dengan selalu mengingat keberlanjutan dari usahatani cabe.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala pada budidaya tanaman cabai rawit yaitu dengan menerapkan teknologi budidaya rendah input kimia dan teknologi budidaya konservasi yang diimplementasikan pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) cabai rawit.
Cabai rawit dibutuhkan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Cabai rawit tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Volume peredarancabe rawit di pasaran cukup besar, hal ini mengakibatkan harga cabai rawit sangat berpluktuatif. Mengamati pluktuasi harga komoditas cabai rawit menjadi bagian yang sangat menarik. Pada waktu-waktu tertentu (perubahan musim dan hari raya) harga cabai dapat melonjak tajam dan pada saat produksi melimpah harga drastis turun.
          Teknis budidaya cabai rawit dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu adalah tahapan menuju sukses dalam budidaya tanaman cabai bagi petani. Adapun komponen teknologinya ialah sebagai berikut :
  • Persemaian
  • Penyiapan Lahan dan Penanaman
  • Pemeliharaan dan Pemupukan
  • Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT
  • Panen dan Pasca Panen
Pemupukan merupakan salah satu komponen teknologi yang sangat mempengaruhi hasil bagi petani cabai sehingga komponen pupuk ini harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan oleh petani dalam usaha taninya.
Pupuk Dasar Tanaman Cabai Rawit
Pemupukan cabai rawit disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi.  Kebutuhan  pupuk  meliputi  pupuk  kandang   10- 30  ton/ha,   urea  200-300  kg/ha,  SP-36  200-300  kg/ha dan KCl 150-250 kg/ha. Pemberian pupuk kandang dan kapur pertanian  dilakukan  saat  pembuatan  bedengan. Khusus untuk pupuk kandang jika dikonversikan pertanaman mendapatkan 0,5 -1,5 Kg/tanaman dengan asumsi populasi tanaman 20.000/ha.
Pupuk  buatan  sebagai pupuk  dasar   diberikan   dengan cara membuat larikan  berjarak  25-30  cm  dari  tepi bedengan dan jarak antar larikan  70  cm,  kemudian  taburkan pupuk secara merata pada larikan tersebut. Pemberian pupuk  dasar  ini  dilakukan  sebelum  pemasangan mulsa sebanyak setengah dosis.
 Pupuk SusulanTanaman Cabai Rawit
 Pemupukan susulan bertujuan untuk memenuhi hara pada tanaman pada fase vegetative hingga generative awal dengan cara dicairkan terlebih dahulu. Pencairan pupuk ini bertujuan agar hara yang dibutuhkan pada tanaman cabai menjadi cepat tersedia dan cepat pula diserap oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi baik dan sehat. Pemupukan susulan diberikan   pada   saat tanaman berumur 1-4 minggu, menggunakan sisa  pupuk dasar. Pemupukan susulan ini bisa dberikan dengan cara dicor/dikocor, setiap tanaman disiram dengan 150-250 ml larutan pupuk.   Larutan   pupuk   dibuat dengan  mengencerkan  1,5- 3 kg pupuk buatan per 100 liter air.
Pemupukan susulan yang digunakan adalah NPK bila dikonversikan maka konsentrasi yang digunakan adalah sebanyak 15-30 gram / 1 liter air. Pupuk yang dilarutkan kemudian diaplikasikan dengan cara dikocor atau dicoretkan ke tanah di sekitar tanaman. Pemupukan susulan  dilakukan dengan pemberian larutan pupuk NPK, dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur 7 hst. Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 minggu sekali.

Ditulis kembali oleh:  Krisman, SP (Penyuluh Pertanian Muda/ Dinas Pertanian Kab. Gunung Mas)
Sumber: Feriadi, S.P. (BPTP Kep. Bangka Belitung) dalam Cyberextantion

Komentar

  1. IONQQ**COM
    agen terbesar dan terpercaya di indonesia
    segera daftar dan bergabung bersama kami.
    Whatshapp : +85515373217 :-*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LPM DAN SINOPSIS

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) I.        JUDUL                                              :      PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS II.       TUJUAN                                            :      PETANI TERAMPIL MENGENDALIKAN                                                                                     HAMA KEONG MAS III.      METODE                                          :      CERAMAH DAN DISKUSI IV.     MEDIA                                              :      PETA SINGKAP, LEAFLET V.      ALAT BANTU                                  :      SPIDOL, KERTAS KARTON VI.     WAKTU                                             :      30 MENIT VII.    PELAKSANAAN KEGIATAN        : No. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit) Keterangan 1. Pendahuluan -        Memberikan salam -        Tujuan: Petani terampil mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi 5 ‘    PP memberikan s alam pembuk

PEMUPUKAN PADA TANAMAN PADI

Pemupukan merupakan faktor penting dalam pengelolaan budidaya tanaman padi, pemupukan bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah agar mampu menopang kebutuhan hara tanaman, mencegah terserang hama dan penyakit karena tanaman menjadi sehat, memperbaiki struktur tanah agar tanah mampu mengikat air, dan tanaman tumbuh optimal dengan hasil yang maksimal. Pada saat melakukan pemupukan yang perlu di ingat adalah tepat jenis, tepat cara, tepat waktu dan tepat ukuran. Agar pupuk yang sudah diaplikasikan ke lahan pertanian memberikan hasil yang baik. 1. Tepat jenis Tanaman memiliki dua fase pertumbuhan : vegetatif dan generatif. Khusus untuk tanaman padi fase vegetatif adalah perbanyakan anakan dan pertumbuhan akar. Sedangakan fase generatifnya adalah pada saat malai mulai muncul / proses pembungaan hingga pembentukan biji. Jenis pupuk diaplikasikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Jenis-jenis pupuk yang ada sekarang adalah : Urea, SP36, ZA, NPK, dan Petroganik (organik). Dal

BUDIDAYA BAWANG MERAH