Langsung ke konten utama

Jenis-Jenis Dan Cara Pengandalian Hama Tanaman Jagung

Jenis-Jenis Dan Cara Pengandalian Hama Tanaman Jagung

Setelah tanah diolah, tanah siap ditanami berbagai macam sayur atau buah. Bisa juga lho untuk menanam jagung. Nah, setelah jagung ditanam dan tumbuh dengan baik, pekerjaan penting lainnya adalah merawat jagung agar tidak terserang penyakit atau hama.
Untuk itu kali ini akan membahas tentang jenis-jenis hama jagung beserta cara pengendaliannya. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
Ulat Buah (Heliothis armigera)
Ulat buah adalah salah satu hama yang paling sering menyerang tanaman jagung saat menjelang fase generatif (pembungaan hingga masa panen). Serangan hama ini menyebabkan kualitas dan kuantitas panen menurun. Selain menyerang pada bagian tongkol, hama ini juga memakan daun dan batang jagung.

Pengendalian
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang tepat seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.

Lalat bibit(Atherigona exigua)
Pada umumnya kelembaban yang tinggi sangat mendukung perkembangan spesies ini. Jika kondisi sangat kering, telur akan gagal menetas atau larva mati sebelum dia mampu melakukan penetrasi batang. Larva yang baru menetas melubangi batang yang kemudian membuat terowongan hingga dasar batang sehingga tanaman menjadi kuning dan akhirnya mati. Jika tanaman mampu bertahan setelah serangan, maka pertumbuhan tanaman menjadi kerdil. Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati.

Pengendalian
Hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida dapat dilakukan dengan perlakuan benih, yaitu Thiodikarb dengan dosis 7,5-15 gram per kg benih. Selanjutnya, setelah tanaman berumur 5-7 hari, tanaman disemprot kembali dengan Thiodikarb 0,75 kg per ha, penggunaan insektisida hanya dianjurkan di daerah endemik. Mengubah waktu tanam karena lalat bibit hanya beraktivitas selama satu sampai dua bulan musim hujan dan dengan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan padi.

Ulat Grayak atau Ulat Agrotis
Serangan larva yang masih kecil dapat merusak daun dan menyerang secara serentak berkelompok dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas, transparan, dan bisa sampai tinggal tulang-tulang daun saja. Larva bersembunyi di permukaan bawah daun dan berkembang pada musim kemarau. Ulat ini muncul di pertanaman setelah 11-30 hari setelah tanam. Bagian Tanaman jagung yang diserang hama ini adalah bagian batang yang masih muda, batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. Menyerang pada malam dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis yaitu:

Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di daerah dataran tinggi.
Agrotis ipsilon : memiliki warna hitam kecoklatan dan ulat ini sering di temukan di daerah dataran tinggi dan rendah.
Agrotis interjection : memiliki warna hitam dan banyak di temukan di pulau jawa.

Pengendalian
Melakukan pengolahan tanah yang intensif dan memusnahkan tanaman yang memiliki gejala serangan. Dapat juga menggunakan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang di tengah pertanaman sejak tanaman berumur 2 minggu. Pemanfaatan musuh alami bisa menggunakan predator Sycanus sp. dan Andrallus spinideus. Pengandalian kimia bisa dengan insektisida Carbofuran 3% dan diberikan pada pucuk tanaman.

Penggerek Daun dan Penggerek Batang
Ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubilasis ini menyerang bagian ruas batang sebelah bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung. Gejala ulat masih muda terlihat garis putih bekas gigitan pada daun dan batang. Jika sudah mencapai fase dewasa akan memakan batang sampai patah mengakibatkan tanaman jagung akan menjadi mati.

Pengendalian
Mmembersihkan gulma disekitar tanaman. Tanaman yang diserang harus segera di hilangkan.Melakukan penyemprotan menggunakan insektisida yang sesuai dengan dosis yang di anjuran dengan jenis insektisida; Azodrin 15 wsc, Nogos 50 ec, Hostation 40 ec, kavos 20 ec.

Ulat Tongkol (Heliothis armigera)
Hama ini berupa serangga yang akan meletakkan telur pada silk jagung dan sesaat setelah menetas larva akan menginvasi masuk kedalam tongkol dan akan memakan biji yang sedang mengalami perkembangan. Serangga ini akan menurunkan kualitas dan kuantitas tongkol jagung. Serangan biasanya muncul di pertanaman pada umur 45-56 hari setelah tanam, bersamaan dengan munculnya rambut-rambut tongkol.

Pengendalian
Dilakukan dengan pengolahan tanah yang baik karena mampu merusak pupa serangga ini. pengendalian dengan musuh alami bisa dengan parasit Trichogramma sp. yang merupakan parasit telur hama ini. pengendalian kimia bisa dengan penyemprotan insektisida Decis setelah terbentuknya rambut jagung pada tongkol dan diteruskan selama 1-2 hari hingga rambut jagung berwarna coklat.

Belalang
Jenis belalang yang sering menyerang tanaman jagung yaitu Oxyca chinensis dan juga Locusta sp. Hama ini biasa menyerang tanaman jagung pada bagian daun muda. Daun bagian pertama yang diserang hampir keseluruhan daun habis termasuk tulang daun, jika serangannya parah.Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jika populasinya sangat tinggi de ngan sumber makanan terbatas.

Pengendalian
Dalam keadaan populasi tinggi, perlu segera diupayakan penurunan populasi menggunakan insektisida yang efektif dan diijinkan dapat diaplikasikan. Jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan belalang adalah jenis yang berbahan aktif organofosfat seperti fenitrothion.


KRISMAN, S.P (Penyuluh Pertanian Muda)

Komentar

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q.ME
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LPM DAN SINOPSIS

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) I.        JUDUL                                              :      PENGENDALIAN HAMA KEONG MAS II.       TUJUAN                                            :      PETANI TERAMPIL MENGENDALIKAN                                                                                     HAMA KEONG MAS III.      METODE                                          :      CERAMAH DAN DISKUSI IV.     MEDIA                                              :      PETA SINGKAP, LEAFLET V.      ALAT BANTU                                  :      SPIDOL, KERTAS KARTON VI.     WAKTU                                             :      30 MENIT VII.    PELAKSANAAN KEGIATAN        : No. Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit) Keterangan 1. Pendahuluan -        Memberikan salam -        Tujuan: Petani terampil mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi 5 ‘    PP memberikan s alam pembuk

PEMUPUKAN PADA TANAMAN PADI

Pemupukan merupakan faktor penting dalam pengelolaan budidaya tanaman padi, pemupukan bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah agar mampu menopang kebutuhan hara tanaman, mencegah terserang hama dan penyakit karena tanaman menjadi sehat, memperbaiki struktur tanah agar tanah mampu mengikat air, dan tanaman tumbuh optimal dengan hasil yang maksimal. Pada saat melakukan pemupukan yang perlu di ingat adalah tepat jenis, tepat cara, tepat waktu dan tepat ukuran. Agar pupuk yang sudah diaplikasikan ke lahan pertanian memberikan hasil yang baik. 1. Tepat jenis Tanaman memiliki dua fase pertumbuhan : vegetatif dan generatif. Khusus untuk tanaman padi fase vegetatif adalah perbanyakan anakan dan pertumbuhan akar. Sedangakan fase generatifnya adalah pada saat malai mulai muncul / proses pembungaan hingga pembentukan biji. Jenis pupuk diaplikasikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Jenis-jenis pupuk yang ada sekarang adalah : Urea, SP36, ZA, NPK, dan Petroganik (organik). Dal

BUDIDAYA BAWANG MERAH