LEMBAR
PERSIAPAN MENYULUH
( LPM )
I.
JUDUL : CARA PENGENDALIAN HAMA PUTIH PALSU
II.
TUJUAN : PETANI TAHU DAN MAMPU MENGENDALIANKAN
SERANGAN HAMA PUTIH PALSU
III.
METODE : DEMCAR
IV.
MEDIA : FOLDER
V.
WAKTU : 90
MENIT
VI.
SASARAN : PETANI/
KELOMPOK TANI
VII. TEMPAT : LAHAN USAHA TANI
No.
|
Pokok
Kegiatan
|
Uraian
Kegiatan
|
Waktu
(Menit)
|
Keterangan
|
1.
|
Pendahuluan
|
-
Salam
-
Tujuan
-
Pretest
|
20
|
-
Memberikan
salam
-
Menjelaskan
tujuan kegiatan yang ingin dicapai
-
Peserta
menjawab pertanyaan pada pratest sesuai dengan kemampuan sendiri, tidak
meniru punya orang lain
|
2.
|
Bagian Utama (Isi)
|
- Pendahuluan
- Gejala Serangan
- Pengendalian
- Tanya Jawab/ Diskusi
|
60
|
-
Menjelaskan
isi materi yang disampaikan
-
Peserta
memperhatikan, memahami, bertanya dan memberi tanggapan
-
Setiap
peserta pro aktif dalam kegiatan diskusi
|
3.
|
Pengakhiran
|
-
Postest
-
Penutup
|
10
|
-
Peserta
menjawab pertanyaan pada post test sesuai dengan kemampuan sendiri, tidak
meniru punya orang lain
-
Membaca
kesimpulan akhir hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
-
Menyampaikan
ucapan salam
|
|
Total Waktu
|
-
|
90
|
|
|
|
Kuala
Kurun, Januari 2016
Penyuluh,
KRISMAN, S.P
|
SINOPSIS
CARA
PENGENDALIAN HAMA PUTIH PALSU
A. Pendahuluan
Walaupun
hama putih palsu (Cnaphalocrocis
medinalis) bukan hama utama dan hama yang membahayakan bagi tanaman padi,
akan tetapi serangan hama putih palsu tetap akan berdampak merugikan bagi
petani.
Biasanya
serangan hama putih palsu terjadi pada saat tanaman masih dalam fase vegetatif
(tanaman muda) walaupun tidak menutup kemungkinan juga kadang terjadi saat
tanaman sudah keluar malai. Dan biasanya
menjadi serangan yang berarti bila kerusakan pada daun terjadi saat padi
memasuki fase anakan maksimum dan fase pematangan mencapai > 50%.
B. Gejala Serangan
Kerusakan
akibat serangan larva/ulat hama putih palsuterlihat dengan adanya warna putih
pada daun di pertanaman. Larva makan
jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun
yang berwarna putih. Siklus hidup hama
ini berkisar 30-60 hari.
Sebelum
terjadi serangan hama putih palsu biasanya diawali dengan kehadiran
ngengat/kupu-kupu berwarna kuning coklat yang memiliki tiga buah pita hitam
dengan garis lengkap atau terputus pada bagian sayap depan. Pada saat beristirahat, ngengat berbentuk
segitiga. Jika di areal pertanaman kita
kedatangan ngengat hama putih palsu seperti tersebut, maka kita harus waspada.
C. Pengendalian
Untuk
mengendalikan hama putih palsu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Serangan hama putih palsu jika dibiarkan
biasanya akan berhenti dengan sendirinya dan jarang yang mengakibatkan gagal
panen. Tanaman padi yang terserang hama
ini dapat pulih apabila air dan pupuk dikelola dengan baik.
2. Untuk mengurangi akibat serangan upayakan pemeliharaan
tanaman sebaik mungkin agar tanaman bisa tumbuh secara baik, sehat, dan
seragam.
3. Lakukan pengeringan untuk mengurangi
kelembaban udara sekitar padi.
4. Gunakan insektisida berbahan aktif fipronil
atau dimehipo atau karbofuran.
5. jangan menggunakan insektisida sampai
tanaman berumur 30 hari setelah tanaman pindah atau 40 hari sesudah sebar
benih.
Sumber : www.gerbangpertanian.com
|
|
Kuala
Kurun, Januari 2016
Penyuluh,
KRISMAN, S.P
|
Komentar
Posting Komentar