Pengertian Cara Tanam Jajar Legowo
Sistem tanaman padi
secara jajar legowo adalah teknik menanam padi dengan mengatur jarak tanam
antarrumpun dan antarbarisan.
Rekayasa teknik tanam padi dengan cara tanam jajar
legowo 2:1 atau 4:l,berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan
produksi padi sebesar 12-22%. Teknologi legowo merupakan rekayasa teknik tanam
dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi
pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga
seolah-olah rumpun padi berada dibarisan pinggir dari pertanaman yang
memperoleh manfaat sebagai tanaman pinggir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5 - 2 kali lipat lebih
tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di bagian dalam.
Keuntungan
1. Semua barisan
rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi
(efek tanaman pinggir)
2. Pengendalian
hama, penyakit, dan gulma lebih mudah
3. Menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air,
saluran pengumpul keong mas, atau untuk mina padi
4. Penggunaan pupuk lebih berdaya guna. Rumpun yang hilang
karena tanaman mati, terlewati ditanami, atau rusak karena hama segera ditanami
ulang tidak lewat dari 14 hari setelah tanam (HST). Bibit yang ditanam berasal
dari pembibitan yang sama digunakan untuk penanaman sebelumnya.
Teknis Penerapan Jajar Legowo
Pembuatan Baris Tanaman
Lahan sawah yang sudah siap ditanami, 1-2 hari sebelum
tanam, air dibuang dari lahan sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Tujuan
dari pembuangan air adalah untuk dapat membentuk barisbaris tanam secara jelas.
Dengan menggunakan alat pembuat baris jajar legowo 2:1, dibuat garis tanam 40cm
x (20 cm x 10 cm) dengan cara menarik alat tanam jajar legowo pada lahan sawah
yang akan ditanami.
Teknis Budidaya
Persiapan Benih padi
Benih padi yang digunakan adalah varietas unggul
berlabel sesuai anjuran setempat dengan kebutuhan benih 25-30 kg/ha.
Persemaian
Persemaian seluas 5% luas lahan yang akan ditanami.
Pemeliharaan persemaian seperti pada cara tanam padi biasa.
Pengolahan tanah
Tanah diolah sempurna (2 kali bajak dan 2 kali garu),
dengan kedalaman olah 15-20 cm. Bersamaan dengan pengolahan tanah dilaksanakan
perbaikan pintu pemasukan/ pengeluaran dan perbaikan pematang, jangan sampai
ada yang bocor.
Penanaman padi
Pada jajar legowo 2:1, setiap
dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm,
tetapi jarak dalam barisan lebih rapat yaitu 10 cm. Pada jajar legowo 4:1.
setiap empat barisan tanam terdapat lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan
20 cm, jarak dalam barisan tengah 20 cm, tetapi jarak dalam barisan pinggir
lebih rapat yaitu 10 cm. Untuk mengatur jarak tanam. digunakan caplak ukuran mata 20 cm. Pada jajar
legowo 2:1 dicaplak satu arah saja, sedangkan pada jajar legowo 4:1 dicaplak
kearah memanjang dan memotong.
Pengaturan air
Pengaturan air macak-macak 3-4 HST. Setelah 10-15 HST
(sesudah penyiangan dan pemupukan susulan pertama) air dimasukkan mengikuti
tinggi tanaman.
Pemupukan
Pupuk dasar diberikan secara disebar pada satu tanam
padi dengan dosis 1/3 bagian Urea dan seluruh dosis SP-36. Pupuk susulan
pertama diberikan pada umur 15 HST (sesudah penyiangan) dan pupuk susulan kedua
pada umur 45 HST. Dosis pupuk sesuai anjuran setempat.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada umur 10-15 HST (sebelum
pemberian pupuk susulan pertama) dan selanjutnya tergantung keadaan gulma.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan sistem
perantauan. Hindari penggunaan pestisida.
Panen
Panen dilakukan apabila padi
telah masang sempurna/kuning tua dan merata dan dipanen dengan menggunakan
sabit.
Komentar
Posting Komentar